admin pada Berita Kumer
18 Nov 2023 02:21 - 7 menit reading

Istilah-istilah Dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang Wajib Dipahami Oleh Guru

MI NOR RAHMAN NEWS – Istilah-istilah Dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang Wajib Dipahami Oleh Guru – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim telah mengganti kurikulum pendidikan Indonesia menjadi Kurikulum Merdeka Belajar. Sebelumnya, kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013. Meskipun penerapannya belum dapat dilaksanakan sepenuhnya pada semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, akan tetapi kebanyakan instansi pendidikansudah beralih ke Kurikulum Merdeka Belajar. Lantas apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka Belajar itu? Berikut adalah penjelasannya.

Seperti dijelaskan pada situs resmi Kemendikbud Ristek, Kurikulum Merdeka atau sering disebut juga dengan Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi.

Kurikulum ini hadir sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam pemulihan pembelajaran setelah pandemi Covid-19 sekaligus menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan di Indonesia sejak 10 tahun yang lalu.

Diperkenalkan sejak Februari 2022, Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai diterapkan secara bertahap di beberapa sekolah dan madrasah di Indonesia dan ditargetkan akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai pemerintah melalui penerapan kurikulum ini, di antaranya yaitu: (a) Membuat sekolah dan pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing; (b) Membentuk SDM yang berkualitas unggul dan berdaya saing tinggi; (c) Menyiapkan bangsa untuk menghadapi tantangan global era revolusi 4.0; (d) Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila

(e) Menjadi kurikulum baru yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21; (f) Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.

Ada beberapa istilah baru yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu diketahui dan dipahami oleh para guru agar implementasi kurikulum merdeka ini betul-betul terlaksana dengan baik sesuai harapan pemerintah. Berbagai upaya sudah dan sedang dilaksanakan guna memberikan pemahaman secara menyeluruh dan mendalam kepada para tenaga pendidik, baik itu melalui diklat, bimbingan teknis, maupun melalui work shop terkait kurikulum merdeka.

Beberapa istilah dimaksud yang ada dalam Kurikulum Merdeka Belajar diantaranya adalah seperti yang akan dijelaskan berikut ini:

1. Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran atau sering disingkat CP adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang artinya kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan.

Capaian Pembelajaran ini terdiri dari sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Misalnya, Capaian Pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika adalah siswa dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar.

Istilah Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah KI dan KD dalam Kurikulum 2013. Bedanya, format Capaian Pembelajaran dalam kurikulum yang baru ini tidak lagi memisahkan antara aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap seperti dalam KI dan KD. Semua aspek tersebut digabung dan diintegrasikan dalam satu paragraf.

Capaian Pembelajaran juga dibuat berdasarkan pembagian fase kelas. Berikut adalah fase-fase dalam Kurikulum Merdeka Belajar.

Fase A: Kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A

Fase B: Kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A

Fase C: Kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A

Fase D: Kelas 7-9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Fase E: Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK

Fase F: Kelas 11-12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK

2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Jika Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk peserta didik dapat mencapai Capaian Pembelajaran tersebut.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ATP ini memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yakni menjadi panduan perencanaan pembelajaran.

ATP juga menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

Dalam penyusunannya, guru dapat menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa di kelas yang diampunya.

Untuk memudahkan guru dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, pemerintah sudah menyediakan beberapa contoh ATP yang dapat digunakan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.

3. Modul Ajar (MA)

Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya adalah Modul Ajar (MA). Istilah Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam Kurikulum 2013. Hanya saja, komponen Modul Ajar lebih lengkap dibandingkan RPP.

Adapun komponen yang terdapat dalam MA, antara lain tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.

4. Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (khusus madrasah)

Lam Kurikulum Merdeka Belajar, Bapak dan Ibu guru akan sering mendengar dan menggunakan istilah Profil Pelajar Pancasila. Apa itu Profil Pelajar Pancasila?

Profil Pelajar Pancasila adalah sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Istilah ini sama dengan istilah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam Kurikulum 2013.

Ada enam elemen utama yang harus dimiliki oleh Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Untuk Madrasah, ada tambahan yang merupakan kekhasan tersendiri dan merupakan ciri khusus bagi madrasah. Salah satu kekhasan yang dituangkan dalam panduan ini adalah menambahkan nilai Rahmatan lil Alamin dalam P5. Nilai Rahmatan lil Alamin

Merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap terjaga seiring dengan perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila bermaksud memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuṭ).

Sebagai inspirasi tentu tidak rigid dan kaku. Madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan inovasi kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan, kebutuhan dan visi-misi madrasah. Madrasah didorong berani melakukan kreatifitas dan inovasi tanpa menunggu harus lengkap dan sempurna demi memberikan layanan terbaik kepada peserta didik madrasah.

5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Jika dalam Kurikulum 2013, istilah kriteria ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran, maka dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah ini tidak lagi digunakan dan digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

Adapun fungsi utama dari KKTP adalah sebagai bahan refleksi guru dalam menilai proses pembelajaran dan mengetahui tingkat penguasaan kompetensi siswa sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran atau menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan siswa.

Ada beberapa cara dalam menentukan KKTP pada Kurikulum Merdeka, beberapa diantaranya adalah menggunakan deskripsi kriteria, rubrik performa, interval nilai, interval nilai yang diolah dari rubrik, dan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran.

6. Teaching at the Right Level (TaRL)

Teaching at the Right Level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang lebih berfokus pada tingkat kemampuan peserta didik dibandingkan tingkatan kelasnya. Dengan demikian, pendekatan ini dapat membantu guru merancang pembelajaran sesuai tahap pencapaian setiap peserta didik, terutama dalam meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi.

Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan hak belajar yang sama, mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk membangun serta meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi yang dimiliki.

Secara detaik terkait penjelasan Teaching at the Right Level (TaRL) akan disampaikan pada kesempatan terpisan, Insyaallah.

7. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) atau Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Istilah KOSP ini sama saja dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Kurikulum operasional di satuan pendidikan (KOSP) memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

Istilah kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP) di madrasah dikenal dengan nama Kurikulum Operasional Madrasah (KOM).

Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) merupakan dokumen yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk memandu madrasah mengembangkan kurikulum operasionalnya. Kurikulum Operasional Madrasah dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, madrasah dan daerah. Dalam menyusun kurikulum operasional, madrasah diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya.

Itulah beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang akan sering ditemukan dan gunakan saat sekolah atau madrasah tempat mengajar menerapkan kurikulum baru ini.

Demikian, semoga bermanfaat.

https://elearning.minorrahman.sch.id/dana/ https://elearning.minorrahman.sch.id/hitam/ https://elearning.minorrahman.sch.id/luar/ https://elearning.minorrahman.sch.id/maxwin/ https://elearning.minorrahman.sch.id/qris/ https://elearning.minorrahman.sch.id/robo/ https://elearning.minorrahman.sch.id/sl777/ https://elearning.minorrahman.sch.id/sto2/ https://elearning.minorrahman.sch.id/thailand/