MI NOR RAHMAN NEWS – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, meminta maaf kepada masyarakat terkait kesalahan konversi data Formulir Model C1-Plano pada sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024. Dalam pernyataannya di Kantor KPU RI, Jakarta, pada tanggal 15 Februari 2024, Hasyim mengakui bahwa pihak KPU adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan.
Hasyim memastikan bahwa kesalahan konversi tersebut akan segera diperbaiki, karena KPU diharuskan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa KPU tidak boleh berbohong dan mengajak semua pihak, termasuk jurnalis, pemilih, dan masyarakat umum, untuk mengajukan komplain jika diperlukan. Hasyim menjelaskan bahwa akses ke Sirekap sangat penting untuk mengetahui publikasi formulir di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
KPU berkomitmen untuk terus menggunakan Sirekap pada Pemilu 2024 untuk menciptakan pemilihan umum yang profesional dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 66 Tahun 2024, Sirekap merupakan perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi yang digunakan sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses rekapitulasi. Masyarakat dapat memantau perkembangannya langsung melalui situs resmi KPU di https://pemilu2024.kpu.go.id/. KPU menekankan bahwa hasil yang ditampilkan merupakan hitungan langsung (real count), bukan hasil akhir Pemilu 2024.
KPU juga menjelaskan bahwa publikasi formulir Model C/D bertujuan memudahkan akses informasi publik terkait hasil penghitungan suara di TPS. Proses penghitungan suara oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara bertahap melalui rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.